Rumah yang dikabarkan hanya berukuran 2X2 tersebut beralamat di Jalan Young Panah Hijau, gang melati Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan ini memang begitu sangat memperihatinkan.
"Dengan Ukuran Cuma 2x2 meter dindingnya hanya berupa papan bekas yang terlihat lapuk karena dimakan usia. Begitu juga atap seng bekas yang menempel di bagian atas dan terlihat bocor di sana-sini" ucapnya.
Kondisi gubuk yang berdiri dengan disangga tonggak-tonggak kayu ringkih, semakin diperparah dengan tidak adanya satu jendela pun untuk sekadar mendapatkan udara segar.
Melihat gubuk ini, bisa dibayangkan seperti apa susahnya manusia yang hidup di dalamnya. Pastilah mereka menjalani hari-hari penuh dengan penderitaan. Ya…kegetiran hidup seperti itulah yang selama ini harus dilalui Ichal bersama tiga saudara kandungnya.
Saat malam ketika hujan deras mengguyur, Ichal bersama tiga saudaranya harus berjuang menahan udara dingin yang menusuk tulang. Bahkan, tak jarang pula mereka harus begadang semalam suntuk. Tak bisa tidur karena tak ada sejengkal tempat pun di dalam gubuk yang tidak terkena tetesan air hujan.
“Mereka keluarga yang sangat miskin dan hidup di dalam rumah tidak layak huni. Parahnya lagi, dari empat bersaudara, hanya satu di antaranya yang tidak mengalami keterbelakangan mental,” ucap Babinsa Koramil 10/Medan Labuhan, Serda Darwanto dalam laporannya kepada Komandan Kodim (Dandim) 0201/BS Medan, Letkol Inf Yuda Rismansyah, Selasa (11/9/2018).
Mendapat laporan dari bawahan, Dandim 0201/BS Medan Letkol Inf Yuda Rismansyah langsung terketuk hatinya. Selain keperihatinan mendalam dan rasa sedih atas derita yang dialami Ichal bersaudara, Akademi Militer angkatan 1997 ini juga langsung melakukan gerakan taktis dan terukur.
Perintah pun dikeluarkan kepada Kapten Inf Agus Miadi, agar bersama Serda Darwanto melakukan penghitungan material untuk keperluan rehab RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) yang didiami Ichal bersaudara.
“Dandim 0201/BS Letkol Inf Yuda Rismansyah telah memerintahkan Kapten Inf Agus Miadi bersama Serda Darwanto untuk membuat rincian biaya keperluan rehab rumah milik Ichal. Selain itu, Dandim juga akan berkoordinasi dengan Wali Kota Medan untuk langkah selanjutnya guna realisasi rehab RTLH ini,” tambah Pasi Intel Kodim 0201/BS, Mayor Kav Prima Wahyudi.
Dari penjelasan Serda Darwanto diketahui bahwa Ichal bersaudara adalah anak yatim piatu. Kedua orang tua mereka sudah lama berpulang ke pangkuan Illahi Robbi. Dan sejak lama pula, kehidupan Ichal bersama saudara-saudaranya praktis hanya bersandar dari hasil kerja serabutan kakaknya, dan belas kasihan para tetangga terdekat.
Dari empat bersaudara, hanya kakak Ichal seorang saja yang tidak terganggu kejiwaannya dan sempat mengecap bangku sekolahan, sehingga si kakak inilah yang selama ini menjadi tulang punggung keluarga.
Namun, dua minggu terakhir, sang kakak hebat ini kembali dipanggil Allah SWT. Dia menyusul kedua orang tuanya yang telah lama meninggalkan dunia. Alhasil, Ichal kini hanya hidup bersama dua saudaranya.
“Mereka bertiga jelas tidak bisa apa-apa. Jangankan untuk mencari sesuap nasi, berpikir saja pun mereka sangat susah. Dan mereka bisa terus melanjutkan hidup hanya karena belas kasihan para tetangga yang kondisi ekonominya tidak lebih baik dari keluarga Ichal,” ungkap Serda Darwanto.
Terkait proses rehab RTLH milik Ichal, Pasi Intel Kodim 0201/BS, Mayor Kav Prima Wahyudi menjelaskan rencana pembangunan akan dilakukan dengan mendirikan rumah panggung. “Model rumah seperti inilah yang sangat tepat untuk kawasan sekitar yang kerap terkena air pasang laut, dan rencana rehab RTLH ini akan dikerjasamakan antara Kodim 0201/BS dengan Pemerintah Kota Medan,” kata Mayor Prima mengakhiri. (R/Z_Dim 01)
