Beijing, Sumol - Pertunjukan drone dan kembang api, berjudul Tears from the Door of Heaven, baru-baru ini dipentaskan di Liuyang. Inspirasi untuk pertunjukan tersebut datang dari Huang Jiayi, seorang siswa sekolah menengah di Liuyang. Kakeknya, Huang Weide, adalah pendiri Qingtai Fireworks, sebuah perusahaan kembang api lokal.
Ibu Huang Weide, nenek buyut Huang Jiayi, meninggal di usia muda, tanpa meninggalkan foto apa pun. Untuk mengenang kesedihan ini, Huang Jiayi muncul dengan ide membuat pertunjukan kembang api yang menyerupai air mata, membuatnya jatuh melalui lingkaran cahaya yang terbuat dari drone untuk mengekspresikan perasaan mendalam akan kehilangan anggota keluarga yang telah tiada.
Di Liuyang, Provinsi Hunan di Tiongkok bagian tengah, kisah-kisah tentang kembang api telah diwariskan turun-temurun. Sebagai pusat produksi dan perdagangan kembang api dan petasan terbesar di dunia, Liuyang memiliki sejarah pembuatan kembang api yang dimulai sejak Dinasti Tang (618-907).
Kembang api Liuyang memikat penonton di banyak acara besar, seperti Upacara Pembukaan Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade Paris 2024.
Permintaan di luar negeri melonjak. Kualitas yang konsisten, produk yang beragam, dan efek yang memukau telah membuat kembang api Liuyang mendapat pujian dari konsumen internasional. Pada tahun 2024, ekspor kembang api Liuyang mencapai total 6,58 miliar yuan ($916,3 juta), menjangkau lebih dari 100 negara dan wilayah. Tiongkok menyumbang sekitar 90 persen dari ekspor kembang api global tahun itu, hampir 70 persen di antaranya berasal dari Liuyang.
Di balik kembang api tersebut terdapat kisah-kisah mengharukan tentang romansa ala Tiongkok, beberapa di antaranya mewujudkan kenangan akan orang-orang terkasih yang telah tiada.
Setiap pertunjukan kembang api yang memukau menyimpan kisah tentang peningkatan industri Liuyang: teknologi cerdas yang dipadukan dengan akar budaya, kembang api perkotaan yang mendorong konsumsi wisata budaya, dan kembang api kreatif yang mengobarkan pasar global. Pada tahun 2024, industri kembang api Liuyang mencapai total nilai produksi yang melebihi 50 miliar yuan ($7 miliar), menguasai sekitar 60 persen pangsa pasar domestik dan menyumbang sekitar 70 persen dari ekspor nasional.
Liuyang telah menyempurnakan "romantis ala Tiongkok" melalui kembang api, menerangi langit malam di seluruh dunia dan memungkinkan tradisi berusia ribuan tahun ini mempertahankan pesonanya yang abadi. (UPL)
Tags
Internasional