Jakarta, Sumol - Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan dalam operasi tangkap tangan (OTT). Tim Satgas KPK mengendus adanya dugaan pemerasan yang dilakukan oleh Noel, terkait pengurusan sertifikat K3.
Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto membenarkan OTT yang dilakukan Tim Satgas KPK itu. Langkah penindakan ini diputuskan karena sebelumnya KPK mengendus adanya dugaan pemerasan itu.
"Pemerasan terhadap perusahaan terkait pengurusan sertifikasi K3," kata Fitroh Rohcahyanto, Kamis (21/08/2025).
OTT tersebut digelar KPK pada Rabu (20/08/2025) malam. Sumber mengatakan, dalam OTT tersebut KPK menggulung sekitar 20 orang. Selain Immanuel, ada juga pejabat eselon II di Kementerian Ketenagakerjaan.
KPK belum menjelaskan lebih lengkap kasus yang menjerat Noel dan apa saja yang disita. KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status dari Noel.
“Yang pasti ada uang, ada puluhan mobil dan ada motor Ducati,” kata Fitroh
Noel pertama kali mulai dikenal publik saat Pilpres 2019 sebagai ketua kelompok relawan Jokowi Mania dan aktifis 98. Lalu pada Pilpres 2024, Noel sempat mengumumkan bahwa Jokowi Mania akan mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden.
Dia menjadi wakil menteri ketenagakerjaan di kabinet Presiden Prabowo Subianto. Pada Pilpres 2024, Noel mendukung Prabowo dengan menjadi ketua salah satu tim relawan, yaitu Prabowo Mania.
Harta Kekayaan Immanuel
Adapun dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Noel melaporkan total harta kekayaan Rp 17,62 miliar tanpa utang. Kekayaan terbesar Noel berasal dari tanah dan bangunan senilai Rp 12,15 miliar.
Tercatat ada lima aset Noel berupa tanah dan bangunan yang tersebar di Depok dan Bogor, Jawa Barat, dengan nilai tertinggi Rp 6,7 miliar di Kota Depok dengan luas tanah 2.260 meter persegi dan bangunan 500 meter persegi.
Lalu Noel melaporkan lima alat transportasi senilai Rp 3,34 miliar. Mobil termahal yang dia laporkan adalah Toyota Land Cruiser tahun 2023 senilai Rp 2,3 miliar. Selain itu, Noel melaporkan kas dan setara kas Rp 2,03 miliar dan harta bergerak lainnya Rp 109,5 juta. (UPL)
