Medan, Sumol - Bu Heryani, 50, warga Jalan Garu II B Gang Kasih Kecamatan Medan Amplas, meninggal dunia setelah sehari sebelumnya diserang Tawon vespa affinis atau yang kerap dikenal dengan tawon ndas. Korban mengalami bengkak dan kesulitan bernafas.
“Kena tawonnya itu Jumat. Karena selesai salat Jumat, saya jemput dia dari pabrik. Sempatpun dia salat dzuhur. Terus dia permisi mau ngambil daun pisang. Sempatpun saya larang, tapi karena terlanjur sudah marut ubi untuk bikin kue, dia tetap pergi,”kata Boiman, suami Heryani kepada wartawan, Minggu (26/10/2025).
Sekitar 15 menit kemudian, Heryani kembali ke rumah sambil menangis. Ia mengaku kepada Boiman bahwa dirinya diserang tawon. Setidaknya ada 20 bekas sengatan, di tangan, badan, leher hingga kepala. Ternyata di salah satu pohon petai cina di tanah kosong belakang rumah ada sarang tawon.
Melihat kondisi itu, Boiman membawa istrinya berobat ke bidan yang tidak jauh dari rumah. Setelah mendapat perawatan, Heryani diperbolehkan pulang dengan obat yang diberikan.
“Kami kompres bagian yang bengkak karena sengatan itu. Kami kasih minum obat. Terus dia minta susu sachet, kami buatkan,” katanya.
Malam harinya, diduga racun sengatan tawon mulai bereaksi. Ibu tiga anak tersebut merasakan panas pada tubuhnya. Ia juga mengaku kesulitan bernapas sehingga Boiman kembali membawanya ke bidan.
“Ternyata bidannya tutup. Saya gedor-gedor enggak ada sahutan. Kami bawa ke Rumah Sakit Mitra Medika. Sampai di rumah sakit rupanya dia sudah enggak ada,” ujarnya sedih.
Dari keterangan adik korban, selain Heryani ternyata sebelumnya sudah ada tiga orang yang disengat tawon. Agar tawon tidak menimbulkan korban lagi, Dinas Pemadam Kebakaran Pemko Medan akhirnya memusnahkan sarangnya.
Tawon Ndas Beracun
Kematian akibat sengatan tawon ndas bukanlah kisah baru. Tawon Vespa umumnya dijumpai disemua habitat, baik di hutan, padang rumput, kawasan hutan mangrove, lahan pertanian, hingga ke kawasan pemukiman penduduk. Tawon Vespa memiliki karakteristik Social Wasps atau hidup dalam koloni. Sarang Tawon Vespa terbuat dari material tumbuhan dan juga lumpur. Tawon vespa ini memiliki karakteristik sarang yang besar bisa lebih dari 60 cm dan memiliki struktur sarang yang sangat kuat.Pada umumnya, tawon ini membuat sarang di atas bangunan tinggi, di bawah atap, atau di alam liar seperti pohon, semak-semak, dan permukaan batu.
Pada beberapa kasus sengatan oleh tawon juga dapat terjadi ketika korban tidak sengaja menginjaknya. Umumnya efek samping dari sengatan adalah rasa sakit yang luar biasa dan reaksi alergi tergantung dari sensitivitas dari korban sengatan.
Namun pada beberapa kasus ditemukan efek yang lebih fatal dari sengatan tersebut diantaranya menyebabkan reaksi sistemik dan disfungsi dari organ-organ yang ada di dalam tubuh. Sengatan dengan jumlah yang banyak dan berulang bisa menimbulkan kematian. Untuk itu, yang perlu diwaspadai dari tawon ini tidak hanya agresivitas, namun juga potensi bahaya medis. Racunnya, terutama dari spesies besar, memiliki volume tinggi dan bisa disuntikkan berkali-kali.
Saat ini, belum ada anti-venom spesifik untuk sengatan tawon vespa di Indonesia. Penanganan medis di lapangan masih sangat terbatas. (YP)

