Pematangsiantar, Sumol - Suasana haru dan bangga memayungi masyarakat Simalungun saat Syukuran Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional Republik Indonesia kepada tokoh pejuang legendaris, Tuan Rondahaim Saragih, di Siantar Hotel, Jumat (14/11/2025).
Raja Raya ke-14 yang dikenal dengan julukan "Bona Partuma Maujana Simalungun" ini adalah tokoh legendaris yang dicintai ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, pada Hari Pahlawan, 10 November 2025 lalu.
Sejarah Tuan Rondahaim
Tuan Rondahaim Saragih (lahir 1828, wafat 1891) diabadikan dalam sejarah sebagai pemimpin yang gagah berani di bidang perjuangan bersenjata. Semangatnya untuk mempertahankan kemerdekaan dari kolonial Belanda di Simalungun diwujudkan dalam moto perjuangannya yang kini menginspirasi, "Persatuan Senjata Ampuh Mengusir Penjajah". Beliau adalah Pemimpin Pasukan Raya di Simalungun yang gigih melawan upaya penjajahan, menjadikannya simbol perlawanan dan kedaulatan daerah.
Acara Syukuran ini, diprakarsai Dr. Sarmedi Purba, Sp.OG, selaku Ketua Umum PACS (Paguyuban Adat dan Kebudayaan Simalungun/atau organisasi relevan sesuai konteks) sebagai wujud syukur dan penghormatan atas pengakuan negara terhadap jasa-jasa Tuan Rondahaim.
Turut hadir dalam acara ini perwakilan dari berbagai komunitas, salah satunya adalah BANKOM RAYA SIANTAR SIMALUNGUN di bawah kepemimpinan Kepala Resor Mhd. Muchlis Lubis. Kehadiran berbagai elemen masyarakat ini menunjukkan betapa besar dan mendalamnya makna penganugerahan gelar Pahlawan Nasional bagi seluruh masyarakat Simalungun dan Sumatera Utara.
"Penganugerahan ini bukan hanya kebanggaan bagi keturunan Tuan Rondahaim, tetapi juga bagi seluruh Simalungun. Kisah kepahlawanan beliau, yang menentang penjajahan dengan semangat persatuan, harus terus kita teladani," ujar Dr. Sarmedi Purba dalam sambutannya.
Gelar Pahlawan Nasional ini menjadi penegasan bahwa perjuangan Tuan Rondahaim Saragih, yang berjuang sampai akhir hayatnya, merupakan bagian tak terpisahkan dari sejarah besar kemerdekaan bangsa Indonesia.(DHO)