SumutOnline Advertise

Cegah Pembelian Ganda LPG di Tapteng, Jari Pembeli Celup Tinta

Pertamina menerapkan system celup tinta pada jari pembeli mencegah pembelian ganda pembeli di wilayah bencana Tapanuli Tengah. (Foto: Ist)

Tapanuli Tengah, Sumol - Menjaga suplai LPG dan memastikan keadilan distribusi dalam kondisi bencana , Pertamina menerapkan system celup tinta pada jari pembeli. Langkah ini dilakukan sebagai antisipasi agar tidak terjadi pembelian berulang oleh individu yang sama, mengingat suplai harus menjangkau sebanyak mungkin warga terdampak.

“Kami ingin memastikan seluruh masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh LPG. Sistem tinta digunakan agar tidak ada pembelian dua kali. Ini bukan pembatasan, tetapi upaya keadilan distribusi, terutama ketika beberapa armada kami masih terhambat kemacetan karena kondisi jalan yang belum pulih sepenuhnya,” jelas Perwakilan Pertamina Retail Sibolga, Ridwan Soleh Siregar, Kamis (04/12/2025)

Di tengah tingginya kebutuhan energi rumah tangga, Pertamina menegaskan bahwa harga LPG 3 kg tetap mengikuti Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp19.000 sebagaimana ditetapkan melalui SK Bupati Tapanuli Tengah untuk wilayah Pandan. Penegasan harga ini menjadi penting untuk menghindari spekulasi dan potensi penjualan di atas harga yang ditentukan selama masa pemulihan.

Pertamina Retail Sibolga memastikan suplai LPG 3 kilogram tetap tersedia bagi warga, khususnya di Kecamatan Pandan yang menjadi salah satu kawasan dengan kebutuhan energi rumah tangga tertinggi selama masa darurat.

Distribusi LPG dilakukan secara langsung kepada masyarakat sebagai langkah percepatan, sekaligus merespons banyaknya permintaan warga di lokasi yang terdampak akses transportasi.

“Hari ini kita mendistribusikan 1.120 tabung LPG 3 kg untuk memenuhi kebutuhan mendesak masyarakat Tapanuli Tengah. Awalnya distribusi akan diarahkan ke sejumlah pangkalan, namun melihat kondisi dan permintaan warga Pandan yang cukup tinggi, penyaluran akhirnya dilakukan langsung di titik ini,” tambah Ridwan.

Mekanisme distribusi langsung kepada masyarakat ini baru dilakukan sehari saja. Selanjutnya, proses penyaluran akan kembali mengikuti pola reguler melalui pangkalan resmi guna menjaga ketertiban distribusi serta memastikan penyaluran tepat sasaran.

“Distribusi langsung hari ini adalah yang terakhir. Selanjutnya kami kembali pada mekanisme distribusi melalui pangkalan di seluruh wilayah sesuai penjadwalan. Ini penting untuk memastikan suplai berjalan tertib dan merata, terutama saat jalan-jalan utama belum sepenuhnya pulih,” tambah Ridwan.

Distribusi LPG 3 kg menjadi salah satu kebutuhan vital selama masa tanggap darurat dan transisi menuju pemulihan, terutama bagi keluarga yang harus memasak di pos pengungsian maupun di rumah masing-masing yang sudah memungkinkan dihuni kembali. (CEM)
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال