Highlight

6/random/ticker-posts

Header Ads Widget

sumutonline'

Air Terjun Pelangi, 2 Jam Dari Medan

MENIKMATI akhir pekan dengan modal cekak tapi kepinginnya dapat lokasi mantap? Nggak usah takut,  air terjun Pelangi bisa menjadi pilihan anda. Lokasinya nggak terlalu jauh dari Medan, sekitar dua jam kalau naik mobil. Kalau naik sepeda motor, pasti lebih cepat, hanya 1,5 jam. Lokasinya di Desa Tanjung Timur, Kecamatan Senembah Tanjung Muda Hulu, Kabupaten Deli Serdang. Pasti bingungkan?

Kalau sudah pernah ke Danau Linting, yang rutenya dari Medan – Amplas – Patumbak – STM Hilir – Danau Linting atau Medan-Delitua-STM Hilir-Danau Linting, maka kamu cukup melewati Danau Linting sekitar 2 kilometer akan menemukan simpang tiga, nah…..pilih belok kanan. Dari tempat ini tinggal nanya, karena tak jauh dari tempat itu kita akan berbelok kiri dengan jalan batu dan tak mulus sekitar 500 meter.

Tapi jangan khawatir, meski  hampir 90 persen lokasi wisata di wilayah ini selalu mengalami kasus yang sama, yakni jalan yang kurang terurus, tapi pemandangan di lintasan ini mantap. Jalan kecil dengan di Kawasan STM Hilir benar-benar cantik. Selain melingkar, di banyak tempat ada tikungan dengan kondisi jalan tebing dan kiri lembah. Udaranya juga tidak panas karena masih banyak pepohonan di tepi jalan dan pemandangan yang dilintasi sangat menyenangkan.

Setelah melewati Kawasan Danau Linting, perjalanan akan melintasi pemukiman penduduk dan jalan yang mulai tidak mulus. Bahkan saat memasuki persimpangan ke Air Terjun Pelangi, akan disambut jalan bebatuan. Sekitar 500 meter, kita bisa menemukan papan nama Air Terjun pelangi dan tempat memarkirkan kenderaan. Nah, sekarang kita harus berjalan kaki menyusuri anak tangga yang dibuat warga dari batu. Suara air terdengar begitu menenangkan. Apalagi pemandangan dari anak tangga juga keren. Tumpukan batu-batu besar tersusun menjadi rangkaian penyangga, indah dipandang mata. Subhanallah……….lokasi ini memang masih sangat asri. Apalagi pendatang juga tidak terlalu banyak. Tenang dengan mendengar gemericik air, rasanya sangat meneduhkan.

Turun di kelokan anak tangga pertama, kita sudah bisa menyaksikan air terjun pertama. Ukurannya kecil, tapi airnya bersih dan sangat menggoda. Saya sudah tak sabar ingin segera menikmati sejuknya air. Tapi ini bukan air terjun pelangi. Ini adalah air terjun atas yang turun melintasi bebatuan ke bagian bawah. Pemandangannya sudah mantap pemirsa.  Bebatuan terlihat tertata secara alamiah dengan tepian kiri maupun kanan dipenuhi rerimbunan pohon. Air jernih mengalir menyusuri batu-batu besar . Tapi harus hati-hati , karena batu-batu ini sudah diselimuti lumut. Saya merasa ingin menulis puisi di sini. Tapi saya memutuskan untuk turun lagi ke bawah untuk melihat air terjun Pelangi.



Berbeda dengan turun menuju air terjun pertama, jalan ke bawah ternyata butuh perjuangan. Anak tangga sudah berakhir di air terjun pertama, jadi kita harus melintasi batu-batu alam dengan menggunakan akar-akar pohon untuk turun ke bawah. Persis seperti adegan film Tarzan. Tapi, lagi-lagi pemandangan yang terhampar sungguh menjernihkan jiwa. Tenang, sejuk dan menyenangkan. Sayangnya, di beberapa tempat terlihat sampah buangan para pendatang menumpuk di bawah pohon. Aduh, terlalu ya. Seharusnya, kita menjaga kebersihan agar ala mini terjaga dengan sempurna.

Hanya butuh waktu 7 menit, saya akhirnya melihat pemandangannya yang sungguh mencengangkan. Inilah air terjun pelangi.  Air terjunnya bertingkat-tingkat dari batu-batu besar yang tersusun secara alami. Ada dua aliran air terjun. Air terjun utama tingginya sekitar 10 meter, dengan satu bagian menjatuhkan air yang sangat deras, sementara bagian satunya membentuk tirai tipis. Subhanallah……….saya tak henti-hentinya mengucapkan syukur untuk pemandangan yang saya lihat ini. Sementara sekitar 3 meter di sebelahya terlihat lagi air terjun kecil yang mengalir dari sela-sela bebatuan.

Ini benar-benar lokasi wisata yang eksotik, diresmikan Dinas Pariwisata Kabupaten Deliserdang Oktober 2012. Disebut pelangi, karena pada saat matahari terbit, cahayanya memantul di curahan air terjun dan memunculkan pendar-pendar cahaya seperti pelangi memantul hingga ke tebing-tebing sekeliling air terjun.

Alamak, moment pelangi baru bisa ditemukan jika kita datang pagi sekali ke tempat ini, atau berkemah menunggu matahari terbit. Tapi tak apalah, datang sore seperti yang saya lakukan sekarang aja sudah mempesona. Walau tak pelangi, suasana air terjun dikelilingi pepohonan, pebukitan dan tebing batu yang menjulang seperti melihat lukisan.

Biaya ke tempat ini juga tidak mahal. Modal minyak dan uang parkir 5000 rupiah ditambah makanan sederhana, tempat ini jauh dari kata mahal. Pemandangannya oke, air terjunnya indah, suasananya asyik ditambah bonus sedikit berpetualang di lintasan akar pohon. Sempurna !! Jadi, jika ingin berkunjung ke tempat ini, jangan lupa bawa baju ganti, sepatu untuk lintas alam, makanan tambahan dan minuman yang cukup karena yang didagangkan di dekat ini sangat terbatas. Di sini juga ada mushola, jadi nggak perlu khawatir untuk yang tidak ingin meninggalkan ibadah. Satu lagi, jangan tinggalkan sampah di tempat ini ya…….(Yose Piliang)