
Tebing Tinggi, Sumol - Sekolah Rakyat dipastikan akan mulai berjalan di Sumatera Utara pada tahun ajaran 2025-2026. Lokasinya di Gedung UIN Sumatera Utara (UINSU), dua sentra milik Kementerian Sosial dan satu lagi gedung milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
“Sekolah Rakyat diperuntukkan bagi keluarga di tingkat desil 1 dan 2. Artinya bagi keluarga miskin ekstrem dan miskin. Targetnya setiap daerah terdapat Sekolah Rakyat. Namun untuk sementara ada 53 Sekolah Rakyat yang rencananya dibangun di sejumlah daerah di Indonesia, salah satunya di Kota Tebingtinggi.” Jelas Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) didampingi Gubernur Sumatera Utara, Muhammad Bobby Afif Nasution dan Walikota Tebing Tinggi Iman Irdian Saragih saat meninjau lokasi Sekolah Rakyat di Kampus V Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN-SU), Jumat (11/04/2025).
Jenjang sekolahnya, kata Mensos yang akrab disapa Gus Ipul itu, mulai dari SD, SMP, hingga SMA dengan kapasitas 1.000 siswa dan dilakukan bertahap.
"UIN Sumut di Kota Tebingtinggi adalah usulan dari Marahalim Harahap yang merupakan Ketua PB NU Sumut. Saya ke sini langsung cek lokasinya. UIN Sumut ini akan menjadi lokasi Sekolah Rakyat," ucapnya.
Untuk mendirikan Sekolah Rakyat, Kemensos mensyaratkan luas lahan yang disediakan sedikitnya 6 hektare. Jika lebih, maka akan lebih bagus. Untuk UIN Sumut di Kota Tebingtinggi ini, sesuai apa yang dikatakan Walikota Tebingtinggi Iman Irdian Saragih, bahwa akan dilakukan perluasan lahan untuk Sekolah Rakyat.
Ia menuturkan gedung UINSU merupakan satu dari empat titik yang rencananya tahun ini sudah bisa memulai Sekolah Rakyat.
Untuk gedung UINSU sendiri hanya memerlukan sedikit renovasi. Perbaikan ini akan dikoordinasikan dengan Kementerian Pekerjaan Umum.
"Nanti akan kita coba hitung melalui Kementerian PU," katanya.
SUMUT Usulkan 21 Sekolah Rakyat
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Sumut, Bobby Nasution berterima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto dan Mensos Saifullah Yusuf yang sudah menjadikan Sumut sebagai bagian dari program Sekolah Rakyat.
"Ini Insya Allah akan masuk dari tahap pertama program awal di tahun 2025 ini, kami berterima kasih," katanya.
Ia menyebut Provinsi Sumut mengusulkan 21 pembangunan Sekolah Rakyat. Tapi, pelaksanaannya memang tidak bisa semua dilakukan tahun ini karena kendala syarat lahan.
"Ini luar biasa. Sekolah Rakyat ini diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan rakyat di Sumut, merasakan pendidikan, sehingga anak-anak yang tidak mampu bisa meraih apa yang menjadi cita-citanya kelak," kata Bobby.
Bobby pun berharap, Sekolah Rakyat nantinya sesuai yang dicita-citakan Presiden bahwa bagaimana orang miskin tidak merasa lapar, dompetnya tebal, dan semua ini bisa dimulai dari tingkat pendidikan.
"Karena itu kami sangat menginginkan dari 21 usulan, semuanya bisa dibangun. Sementara daerah yang tidak mengusulkan bukan tidak mau, namun karena keterbatasan aset, mereka sedang melakukan pengadaan lahan ataupun penambahan lahan untuk Sekolah Rakyat," ucap Bobby. (YP)