SumutOnline Advertise

Tekan Harga Beras, Bulog Pasarkan Beras Rp 13.100/kg Lewat Operasi Pasar


Medan, Sumol - Sekitar 15.700 ton beras murah lewat operasi pasar akan digelontorkan di Sumatera Utara terkait program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Tujuannya untuk mengintervensi dan mengendalikan harga beras di pasaran, sehingga harga beras kembali normal dan terjangkau masyarakat.

Hal itu terungkap dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pembangunan Ekonomi Makro, Gubernur Bobby Nasution, bersama Badan Pusat Statistik (BPS) dan Perum Bulog, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Rabu (20/08/2025) malam. Hadir juga para kepala daerah se-Sumut.

Bobby Nasution mengatakan, saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) telah berkomunikasi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) dalam rangka pengendalian harga beras. Melalui operasi pasar di seluruh kabupaten/kota secara serentak, diharapkan masyarakat tidak lagi mengeluhkan mahalnya harga bahan pokok ini.

“Jadi gambaran umumnya saya sampaikan, ada 15.700 ton beras yang akan dibagikan untuk intervensi pasar dari Bulog. Bisa dijual dengan harga maksimal Rp13.100. Kita sudah ada MoU dengan Bulog untuk operasi pasar ini,” ujar Bobby.

Dari angka tersebut, lanjutnya, pihak Bulog menargetkan adanya operasi pasar di tiap daerah kabupaten/kota se-Sumut, setiap bulannya. Sehingga diharapkan para kepala daerah diminta menyiapkan skema untuk membuka pasar murah di beberapa tempat.

“Kalau masing-masing ambil 500 ton, sudah bisa kita operasi pasar. Kita buat serentak sekaligus di seluruh daerah. Tinggal untuk skemanya, ada kerja sama atau MoU antara Pemkab/Pemko dengan Bulog,” jelas Bobby.

Selain itu, dari beberapa komoditi yang disebutkan mengalami kenaikan harga, padahal produksinya dari Sumut. Penyebabnya antara lain karena hasilnya didistribusikan ke luar provinsi seperti Riau dan Aceh. Sehingga kebutuhan di Sumut sendiri mengalami kekurangan.

Senada dengan itu, Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sumut Budi Cahyanto pun menilai, dukungan dari pemerintah daerah dapat mempercepat penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke masyarakat. Secara otomatis juga akan mampu membuat harga lebih stabil.

Penyaluran juga dilakukan melalui pengecer di pasar rakyat, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, gerai pangan binaan pemerintah daerah, BUMN yang bergerak di bidang pangan, Koperasi/gerai Instansi pemerintah lainnya, Rumah Pangan Kita (RPK) serta swalayan/toko ritel modern.

“Dengan memaksimalkan penyaluran beras SPHP itu, membuat target 600 ton per hari, sudah terealisasi untuk mempercepat sampai ke masyarakat,” ucapnya.

Berdasarkan data SP2KP Kementerian Perdagangan, harga beras memang mengalami tren kenaikan dalam sebulan terakhir (21 Juli-21 Agustus 2025). Beras medium naik 0,67% atau Rp100 dari Rp15.000 menjadi Rp15.100 per kg, sedangkan beras premium naik 0,60% atau Rp100 dari Rp16.700 menjadi Rp16.800 per kg.

Untuk meredam gejolak harga, pemerintah tengah menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 1,3 juta ton sepanjang Juli-Desember 2025. Penyaluran dilakukan Perum Bulog melalui tujuh jalur, mulai dari pasar rakyat, koperasi, outlet binaan pemerintah daerah, Gerakan Pangan Murah (GPM), hingga ritel modern. (YP)
Lebih baru Lebih lama
Pemkab Nias Barat
IPSM Sumut

نموذج الاتصال