SumutOnline

Ancaman Siber AI Kian Kompleks, Konferensi Keamanan Siber Beijing Digelar

Konferensi Keamanan Siber Beijing Digelar (Ist)

Beijing, Sumol - Forum Keamanan Digital Global Digital Economy Conference (GDEC) 2025 dan Beijing Cyber Security Conference (BSC) 2025 resmi dibuka di Beijing, menandai momen penting dalam transformasi keamanan digital global. Mengusung tema “Security Breakthroughs: Redefining Integrated Cyber Defense”, acara ini menjadi panggung bagi kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, industri, akademisi, dan pusat riset teknologi untuk menjawab tantangan keamanan siber di era kecerdasan buatan.

Xu Xinchao, Wakil Sekretaris Jenderal Pemerintah Kota Beijing, menyoroti kemajuan signifikan dalam pengembangan National Cybersecurity Industrial Park. Kawasan seperti Taman Haidian, Tongzhou, dan Zona Inovasi Informasi di Kawasan Ekonomi-Teknologi Beijing kini menaungi lebih dari 740 perusahaan teknologi keamanan. Platform layanan publik nasional di bidang keamanan siber juga telah diluncurkan, menjadikan Beijing sebagai salah satu episentrum pengembangan solusi keamanan digital di Tiongkok.

Xu menambahkan bahwa kota Beijing akan terus memperkuat kemampuan teknologi inti, mempercepat penerapan standar keamanan digital, serta mendorong pertumbuhan ekosistem industri yang adaptif dan kompetitif.

Qi Xiangdong, Wakil Ketua Federasi Industri dan Perdagangan Seluruh Tiongkok sekaligus Ketua Grup Qi-Anxin, menegaskan bahwa pertumbuhan pesat agen cerdas dan aplikasi berbasis AI vertikal mendorong perlunya rekonstruksi sistem keamanan siber. Ia menyoroti tiga pendekatan utama yang diperlukan: restrukturisasi model agregasi data, pembaruan mekanisme operasional keamanan, dan penguatan kolaborasi lintas ekosistem.

Sementara itu, Zeng Yi, Dekan Institut Keamanan dan Tata Kelola AI Beijing, memperingatkan bahwa meningkatnya kemampuan AI tidak sejalan langsung dengan meningkatnya keamanan digital. Menurutnya, serangan kini telah berevolusi dari ancaman dasar menjadi kombinasi serangan yang kompleks dan canggih.

AI Jadi Aset Strategis dalam Persaingan Siber Global


Zhao Zhiguo, Wakil Direktur Eksekutif Komite Penasihat Ahli Internet Society of China, menekankan bahwa kecerdasan buatan adalah kunci dalam pertarungan strategis di ruang siber global. Ia mengusulkan perlunya pendekatan menyeluruh dan kolaboratif dalam membangun kerangka kerja keamanan siber yang lebih adaptif, cerdas, dan tangguh dalam menghadapi ancaman masa depan.

Para pemimpin konferensi sepakat bahwa menciptakan ekosistem yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis kolaborasi adalah kunci untuk menanggulangi tantangan teknologi utama dan mempercepat modernisasi sistem keamanan nasional.

Konferensi tahun ini menghadirkan forum teknologi terkini, kompetisi khusus bidang keamanan, serta sesi kerja sama internasional. Untuk pertama kalinya, kegiatan juga diperluas hingga ke lokasi satelit di Makau. Dari tanggal 5 hingga 6 Juni, lebih dari 12 subforum diselenggarakan, membahas berbagai topik seperti keamanan energi berbasis AI, proteksi data besar, dan pengamanan aplikasi model kecerdasan buatan berskala besar. (UPL)
Previous Post Next Post

نموذج الاتصال