Sumol - Dilansir dari Forbes, Lucy Guo memiliki kekayaan sebesar US$1,3 miliar atau setara dengan Rp21 triliun. Kekayaannya ini membawa dirinya duduk di peringkat ke-26 dalam daftar “America’s Richest Self-Made Women”. Namanya semakin melambung setelah ia berhasil menggeser posisi bintang pop, Taylor Swift. Apalagi, dia kaya bukan dari warisan, tapi hasil kerja keras yang luar biasa.
Lucy Guo adalah wanita asal Amerika Serikat keturunan Tiongkok yang dikenal sebagai pebisnis yang mendirikan startup teknologi bernama Scale AI. Lahir pada 14 Oktober 1994 dari keluarga imigran Tiongkok. Kedua orang tuanya bekerja sebagai insinyur listrik. Kehidupan keluarga mereka awalnya baik-baik saja. Namun setelah kedua orangtuanya kehilangan pekerjaan, membuat Lucy mengalami trauma finansial.
Kondisi keluarganya yang jatuh miskin membuat Lucy kecil sering di bully oleh teman-temannya. Namun rasa malu itu ia jadikan pemicu semangat.
Lucy yang masih berusia 8 tahun menghabiskan masa kecilnya di depan layar komputer belajar HTML dan CSS dari buku-buku di rak toko Fry’s Electronics. Hasil kerja kerasnya, Lucy yang masih berusia belasan tahun bisa merancang bot dan meraup keuntungan dari permainan digital.
Saat duduk di bangku SMA, Lucy bisa mendapatkan penghasilan lima digit dari bisnis daring. Hal itulah yang membuat Lucy sadar bahwa dunia teknologi menjadi jalan tercepatnya untuk keluar dari masa lalunya yang kelam.
Lucy sempat berkuliah di Carnegie Mellon University. Tapi DO. Ia memutuskan keluar sebelum lulus demi mendapatkan Thiel Fellowship, sebuah program eksperimental dari Peter Thiel yang memberikan dana kepada mahasiswa dropout untuk mendirikan perusahaan. Di sinilah dia bertemu dengan dunia startup dan mendirikan Scale AI bersama rekannya dari Quora, Alexandre Wang. Meski akhirnya kerjasama mereka bubar, Lucy bergerak terus mendirikan perusahaan baru.
Passes, startup baru yang memanfaatkan teknologi Web3 untuk membantu kreator digital memonetisasi hubungan dengan penggemar buatan Lucy mengantarkannya memiliki harta kekayaan begitu besar.
Uniknya, Lucy Guo tetap menggunakan mobil sederhana Honda Civic dan Lucy bangun pada pukul 05.30 pagi dan bekerja hingga larut malam. (UPL)