SumutOnline Advertise

10 Juli Ada Fenomena Bulan Tanduk Rusa, Buck Moon


Indonesia, Sumol - Bulan Juli 2025 menghadirkan berbagai fenomena astronomi yang layak disaksikan. Beberapa peristiwa ini termasuk yang jarang terjadi, sehingga momen ini sangat sayang untuk dilewatkan. Salah satunya adalah fenomena Buck Moon.

Mengapa disebut Buck Moon?

Seperti kebanyakan nama bulan purnama, nama Buck Moon diciptakan oleh penduduk asli Amerika. 'Buck' mengacu pada rusa jantan, yang tanduknya mulai tumbuh kembali pada bulan Juli seperti diisadur dari laman countryfile.com

Bulan purnama bulan Juli juga dikenal sebagai Bulan Petir, karena musim panas sering kali membawa badai. Bangsa Anglo-Saxon menyebut bulan purnama bulan Juli sebagai Bulan Jerami, karena pada saat itulah mereka mulai memanen tanaman mereka.

Dikenal juga sebagai Thunder atau Hay Moon, Buck Moon bulan Juli biasanya merupakan bulan purnama pertama setelah titik balik matahari musim panas – menandakan perubahan musim dan puncak bulan-bulan musim panas yang panas di belahan bumi utara.

Apakah ada makna spiritualnya?

Karena Bulan Purnama melambangkan rusa jantan yang melepaskan tanduknya, ini dianggap sebagai waktu pertumbuhan, pembaruan, dan regenerasi, saat kita menerima versi baru dari diri kita sendiri. (YP)
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال