Ketua Projo Nias, Darwis Zendrato (Ist)
Gunungsitoli, Sumol - Seorang janda tua bernama Amiria Zebua alias Ina Ucok (60) yang hidup sebatang kara di Desa Awoni Lauso, Kecamatan Idanogawo, Kabupaten Nias, menuai perhatian publik setelah kisahnya viral di media sosial. Ibu Ina Ucok diketahui hidup seorang diri di rumah sederhana dengan kondisi mengalami berbagai keterbatasan fisik, menderita penyakit stroke ringan, serta gangguan penglihatan.
Beberapa pihak telah mengunjungi Ibu Ina Ucok untuk memberikan bantuan tali asih berupa sembako. Namun, perhatian publik tidak hanya tertuju pada kondisi Ibu Ina Ucok, tetapi juga pada kinerja pemerintahan desa yang dinilai tidak efektif dalam membantu warganya.
Ketua Projo Nias, Darwis Zendrato, menanggapi peristiwa ini dengan menyatakan bahwa kehadiran negara sebenarnya sudah ada melalui pemerintahan desa dan aparatnya, hal ini dia sampaikan kepada wartawan melalui pesan whatsappnya Sabtu (05/07/2025) malam.
Darwis Zendrato menyatakan bahwa kinerja pemerintahan desa dalam kasus Ibu Ina Ucok sangat mengecewakan dan menyayat hati.
"Percuma saja Kepala Desa, BPD dan para aparat desa itu digaji dan difasilitasi oleh negara jika kinerjanya buruk seperti itu," kata Darwis Zendrato.
Ia menambahkan bahwa negara telah menyediakan anggaran untuk masyarakat desa melalui Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) setiap tahunnya, namun kinerja pemerintahan desa dalam membantu warga miskin dan terlantar masih jauh dari harapan sesuai Amanat Pasal 34 UUD 1945
Darwis Zendrato berharap agar pemerintahan desa dapat lebih peduli dan efektif dalam membantu warga yang membutuhkan, seperti Ibu Ina Ucok. "Kita semua sebagai masyarakat dan sebagai manusia yang masih normal serta masih punya akal sehat dan hati nurani yang baik, kita sangat prihatin dengan kondisi Ibu Ina Ucok ini," kata Darwis mengakhiri. (KN01)