SumutOnline Advertise

Keren ! Mahasiswa USU Ciptakan styrofoam dari Pelepah Sawit dan Daun Pepaya


Medan, Sumol - Tim mahasiswa USU berhasil membuat wadah kemasan makanan styrofoam yang ramah lingkungan melalui Program Kreativitas Mahasiswa -Kewirausahaan (PKM-K). Produk ini diberi nama BIOFLAEIS, Biofoam yang terbuat dari limbah pelepah kelapa sawit (elaeis guineensis) dan daun pepaya (carica papaya).

Tim mahasiswa USU yang melahirkan inovasi yakni Shintia Florensia Silaban, Yeggin Damanik, Feodora Nicole Holongy Sitompul, dan Gita Triani Sinaga dari Teknik Kimia, serta Letminda Oftavya Purba dari Ekonomi Pembangunan dengan dosen pembimbing Ir. Ilham Perkasa Bako, S.T., M.T.

“Ide ini lahir dari keprihatinan terhadap sampah nasional Indonesia yang di antaranya adalah sampah plastik sekali pakai termasuk Styrofoam. Kita lihat sendiri penggunaan Styrofoam untuk makanan sangat tinggi padahal mengandung zat berbahaya yang bersifat karsinogenik,” kata Ir. Ilham Perkasa Bako, S.T., M.T .

Pelepah kelapa sawit yang biasanya hanya menumpuk ternyata kaya akan selulosa dan hemiselulosa, sementara daun pepaya yang produksinya melimpah namun jarang dimanfaatkan menyimpan senyawa bioaktif dengan sifat antibakteri dan antijamur. Kedua bahan baku ini kemudian dikombinasikan menjadi BIOFLAEIS, sebuah kemasan makanan ramah lingkungan yang tidak hanya mudah terurai (biodegradable), tetapi juga mampu menjaga kualitas daya simpan makanan, menjadikannya solusi inovatif untuk menggantikan plastik dan styrofoam sekali pakai.

“BIOFLAEIS menunjukkan bahwa kreativitas mahasiswa bisa menjembatani sains, teknologi, dan kebutuhan masyarakat. Dari bahan yang sering dianggap sampah, lahir produk bernilai yang ramah lingkungan,” ujarnya

Produk ini sudah siap untuk dipasarkan, mereka memanfaatkan kekuatan media sosial dan promosi langsung ke pelaku UMKM kuliner, cafe dan restoran. Strategi ini dipilih karena konsumen muda dan usaha makanan kecil menengah kini semakin peka terhadap gaya hidup berkelanjutan. Dengan pendekatan ini, BIOFLAEIS diharapkan lebih cepat dikenal, diterima, dan membuka ruang kolaborasi dengan industri yang peduli lingkungan.

Kedepannya, tim berambisi mengembangkan BIOFLAEIS lebih luas dengan menggandeng lebih banyak pelaku usaha, masyarakat serta mitra lokal. Dukungan berbagai pihak diyakini dapat memperkuat posisi BIOFLAEIS sebagai solusi nyata dalam mengurangi limbah plastik sekaligus mengoptimalkan potensi limbah pertanian Indonesia. (YP)
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال