Highlight

6/random/ticker-posts

Header Ads Widget

sumutonline'

Paus Leo XIV Menyoroti Penderitaan Jalur Gaza, Mereka Kelaparan

Paus Leo XIV menyapa umat. (Wikimedia Commons/US Departement of State/Freddie Everett)

Vatikan, Sumol - Paus Leo XIV menyampaikan pesan kuat tentang penderitaan warga sipil di Gaza akibat konflik berkepanjangan yang telah menelan puluhan ribu korban jiwa. Hal ini disampaikan Paus Leo dalam misa pelantikan di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, dikutip dari Kantor Berita Vatikan, Minggu (18/05/2025).

“Anak-anak, keluarga-keluarga, dan para lansia di Jalur Gaza telah terjerumus ke dalam jurang kelaparan,” kata Paus Leo.

Pidato Paus ini disampaikan di hadapan lebih dari 200 ribu orang dari berbagai delegasi banyak negara, dan keluarga kerajaan dari Eropa, serta gereja-gereja Kristen lainnya.

“Dalam sukacita iman dan kebersamaan, kita tidak boleh melupakan saudara-saudari kita yang tengah menderita akibat perang,” ujarnya mengingatkan.

Paus mengingatkan bahwa di tengah sukacita iman dan perayaan kebersamaan, umat Katolik tidak boleh melupakan saudara-saudari mereka yang sedang menderita akibat perang.

Ia menekankan bahwa penderitaan manusia, terlepas dari agama atau latar belakang, harus menjadi perhatian dan tanggung jawab seluruh umat beriman. Krisis di Gaza menjadi sorotan utama Paus Leo, terlebih setelah ofensif militer Israel yang diluncurkan sejak 7 Oktober 2023 lalu.

Apalagi, operasi militer tersebut mengakibatkan lebih dari 53.300 warga Palestina tewas, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Paus mengecam kekerasan terhadap warga sipil dan menyerukan penghentian segera operasi militer serta pembukaan akses penuh untuk bantuan kemanusiaan.

"Setiap manusia, tanpa memandang agama atau asal usul, adalah suci dan berharga di mata Tuhan," tegas Paus Leo. Ia menambahkan bahwa hak untuk hidup dalam damai adalah hak asasi yang harus dilindungi oleh semua bangsa.

Dalam momen bersejarah itu, Paus juga menyampaikan keprihatinan terhadap konflik di Ukraina dan menegaskan bahwa perdamaian tidak dapat dicapai tanpa dialog dan keadilan. Setelah misa, Paus Leo mengadakan pertemuan pribadi dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, membahas upaya negosiasi damai yang berkelanjutan.

Secara khusus mengenai Ukraina, Paus Leo menekankan pentingnya negosiasi demi terciptanya perdamaian yang adil dan berkelanjutan di negara tersebut. Seusai misa, Paus mengadakan pertemuan tertutup dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menurut laporan lembaga yang sama. (UPL)