Sunggal, Sumol - Bupati Deli Serdang, dr. H. Asri Ludin Tambunan mengancam akan memecat Kepala Sekolah yang memilih-milih SPPG dan memerintahkan Dinas Pendidikan untuk menentukan sekolah berdasarkan kesiapan SPPG.
“Makan Bergizi Gratis ini program Presiden, kenapa malah Kepala Sekolah pula yang mempersulit. Saya akan memecat Kepala Sekolah yang menolak SPPG tanpa mengecek apakah SPPG itu sudah memang siap berjalan atau tidak, karena banyak yang mengaku sudah punya izin, tanahpun belum ada lalu survey mendatangi sekolah-sekolah. SPPG yang siap baik izin dan bangunan serta relawannya sudah dilatih langsung ditentukan Dinas Pendidikan sekolahnya. Nggak ada lagi, melobi-lobi. Ingat ya, saya tak ragu-ragu memecat di depan umum, tentang ini. Kita mau memperbanyak SPPG secepatnya karena jumlah pelajar di Deli Serdang ini luar biasa banyaknya,”kata Asri Ludin saat menghadiri Launching Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Makanan Bergizi Gratis Yayasan Nusantara Alam Abadi, di Desa Sei Mencirim, Kabupaten Deli Serdang, Senin (8/9/25).
Dijelaskan Asri Ludin, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang udah berdiri sebanyak 12 unit, dengan sasaran yang udah tercapai sebanyak 19.996 siswa, dan 1.135 ibu menyusui, ibu hamil dan balita. Untuk ke depan, Pemerintah Kabupaten Deli Serdang akan terus menggeber pelaksanaan program MBG, supaya target dan tujuan yang diinginkan bisa segera tercapai.
“Semua sudah melihat bahwa effect dari Makan Bergizi Gratis ini sangat besar. Seperti Yayasan Nusantara Alam Abadi ini memperkerjakan 50 orang, bahan pangannya dibeli dari hasil pertanian warga setempat. Jadi memberikan dampak ekonomi yang luas di tingkat UMKM melalui penyediaan makanan bergizi bagi masyarakat,”tambah Asri Ludin.
SPPG Sei Mencirim Layani 3900 Pelajar
SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) Yayasan Nusantara Alam Abadi menjadi SPPG pertama menangani produksi dan penyediaan makanan bergizi gratis untuk masyarakat, khususnya anak-anak pelajar di Desa Sei Mencirim ditambah ibu hamil dan ibu menyusui. Sebagai dapur umum yang memproduksi makanan olahan bergizi secara konsisten, menjaga standar kebersihan dan keamanan pangan, mengelola bahan baku makanan, serta melakukan edukasi pola makan sehat bagi masyarakat.
“Sejujurnya relawan di SPPG ini benar-benar luar biasa. Tim persiapan bertugas menyiapkan bahan-bahan yang akan dimasak, termasuk mencuci, memotong, dan menakar dari sore hari. Juru masak dan asisten masak bertugas memasak makanan sesuai dengan standar gizi dan keamanan pangan yang telah ditetapkan mulai dari pukul 02.00 wib, agar kualitas makanan terjaga saat dikonsumsi anak-anak. Orang lain tidur, relawan di SPPG bekerja keras,”kata Lusdek Simatupang, Wakil Ketua Yayasan Nusantara Alam Abadi.
Untuk memenuhi kebutuhan makanan anak-anak, dilakukan ship kerja sehingga makanan yang diterima benar-benar fresh dengan tiga kali pengantaran.
“Untuk Sekolah Dasar, kita kirimkan di pukul 07.00 wib, di pukul 10.00 wib untuk pelajar SMP dan pukul 12.00 wib untuk pelajar SMA sederajat. Disesuaikan dengan jadwal jam istirahat anak-anak. Kita juga memberikan perbedaan menu untuk anak-anak yang tidak suka makan ayam misalnya, itu ada tanda khusus. Jadi mereka bisa menikmati makanan seperti yang mereka harapkan,”pungkas Lusdek. (YP)