Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa (Foto: Ist)
Jakarta, Sumol - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa optimistis daya dorong ekonomi pada triwulan keempat. Khususnya, pada Desember 2025 ini. Menurutnya, daya dorong ekonomi akan meningkat seiring implementasi berbagai insentif pemerintah menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Penguatan ekonomi turut ditopang oleh penyaluran bantuan langsung tunai sementara (BLTS) Sejahtera senilai Rp31 triliun. Hingga saat ini penyerapan BLTS sudah mencapai lebih dari Rp29 triliun dan sisanya masih dalam proses penyaluran ke masyarakat,” kata Purbaya usai rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/12/2025).
Ia meyakini, realisasi bantuan tersebut akan memberikan dampak positif terhadap konsumsi masyarakat dan meyakini jika daya dorong ekonomi tahun ini lebih baik dibanding tahun lalu.
“Sampai sekarang sudah Rp29 triliun lebih, jadi tinggal sedikit lagi yang disalurkan ke masyarakat. Harusnya sih triwulan keempat bulan Desember ini daya dorong ekonomi lebih bagus dibanding tahun lalu,” ujarnya.
Terkait libur akhir tahun, Purbaya menyebut pemerintah telah mengumumkan berbagai subsidi transportasi, antara lain untuk kereta api, jalan tol, kapal laut, dan pesawat. Kebijakan ini ditujukan untuk mendukung mobilitas masyarakat selama periode liburan Nataru.
Menurutnya, insentif tersebut telah diperhitungkan dalam anggaran dan perlu terus disosialisasikan ke publik. Agar masyarakat semakin mengetahui adanya dukungan pemerintah terhadap program liburan akhir tahun.
“Mudah-mudahan insentif ini bisa membantu masyarakat dan turut menggerakkan aktivitas ekonomi,” katanya. Mengenai rapat terbatas dengan Presiden, Purbaya menjelaskan pembahasan difokuskan pada kondisi ekonomi terkini.
Ia menilai secara umum situasi ekonomi menunjukkan perbaikan. Meskipun, diakuinya, masih terdapat sejumlah aspek yang perlu dikonsolidasikan.
“Situasi ekonomi terkini semuanya membaik. Ada sedikit kelemahan, tapi saya lihat ada perbaikan ke depan. Ada beberapa anggaran yang mungkin belum lancar, tapi akan dikonsolidasikan supaya lebih lancar lagi sehingga perputaran uang di sistem ekonomi semakin optimal,” ucapnya. (UPL)

