Highlight

6/random/ticker-posts

Header Ads Widget

sumutonline'

Istri Sakit, Suami Gantung diri

Medan~SumutOnline - Warga jalan Mahoni Kelurahan Gaharu kecamatan Medan Timur mendadak Heboh, pasca ditemukannya seorang Pria Tewas dengan Leher terikat Tali di belakang rumahnya, Kamis (23/8/2018) sekitar jam 11.30 Wib.

Tukiman (68) Pekerja serabutan warga jalan Mahoni No 2 Medan ini ditemukan Tewas gantung diri diduga karena depresi melihat keadaan istrinya yang sering sakit-sakitan.

Jenazah ditemukan Pertama kali saat Sugeng Priono (43) anak kandung korban Siang itu pulang kerumahnya dengan bermaksud Makan siang. Tiba dirumahnya sugeng merasa heran karrna pintu rumah tidak terkunci. Ia pun masuk sembari memanggil ayahnya.

“Pak….pak …pak…,”  Sugeng memanggil bapaknya sambil terus mata dan langkahnya mencari dimana keberadaan ayahnya, namun tak ada jawaban dari sang ayah.

Hingga di belakang rumah, Sugeng terperanjat melihat sang ayah sedang tergantung dengan seutas tali nilon di lehernya dan dalam keadaan tidak bergerak. Dalam keadaan Panik, sugeng keluar dan menuju rumah kepala lingkungan untuk melaporkan hal tersebut.

Selanjutnya kepala lingkungan melaporkan kejadian ini pada kepolisian sektor Medan Timur. Selang beberapa waktu polisi pun tiba bersama team INAFIS Polrestabes Medan untuk melakukan olah TKP.

Kapolsek Medan Timur Kompol Wilson ketika dikonfirmasi hal ini membenarkan penemuan mayat gantung diri ini.

” Benar memang ada seorang pria usia 68 tahun atas nama Tukiman Hadi Prayitno yang ditemukan telah meninggal dunia dalam keadaan tergantung dengan Tali nilon di belakang rumahnya, dan menurut keterangan anak kandung korban yang bernama Widya Astuty pada jam 7:00 WIB pada saat ia hendak pergi kerja, Ayahnya sempat mengutarakan niatnya hendak bunuh diri karena tak kuasa melihat ibunya yang sering sakit-sakitan.

Lalu anaknya itu menjawab pada korban ” sabarlah Bapak “.

“Dari hasil olah TKP ditemukan ceceran sperma korban yang keluar dari kemaluan dan duburnya mengeluarkan kotoran.Tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban,”ungkap Wilson.

Tambah Wilson lagi, Keluarga korban meminta pada pihak kepolisian agar jenazah ayahnya tidak di outopsi dengan menanda tangani surat pernyataan di saksikan kepala lingkungan XII Gaharu.(Ryn)