Jakarta, Sumol - Rahayu Saraswati Dhirakanya Djojohadikusumo, putri kedua Hashim Djojohadikusumo, resmi mengumumkan pengunduran dirinya sebagai anggota DPR RI. Potongan video podcastnya di TV kantor berita viral dan Rahayu yang menjabat Wakil Ketua Komisi VII DPR dengan resmi menghaturkan permohonan maaf.
Pernyataan pengunduran diri tersebut ia sampaikan melalui sebuah video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, Rabu (10/09/2025). Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan permintaan maaf dan meminta izin untuk menyelesaikan tugas akhirnya sebelum resmi tinggalkan kursi DPR.
"Dengan ini, saya menyatakan pengunduran diri saya sebagai anggota DPR RI kepada Fraksi Partai Gerindra. Saya berharap masih diberikan kesempatan untuk menyelesaikan satu tugas terakhir, yaitu pembahasan dan pengesahan RUU Kepariwisataan di Komisi VII," ungkap Rahayu Saraswati yang akrab dipanggil Sara.
Sara mengatakan pernyataan itu dipotong dan viral di media sosial pada pertengahan Agustus kemarin dan menjadi materi untuk menyulut kemarahan masyarakat. "Dijadikan beberapa kalimat oleh pihak-pihak yang ingin menyulut api amarah masyarakat," ujarnya.
Sosok Rahayu Saraswati
Rahayu Saraswati lahir di Jakarta pada 27 Januari 1986. Ia merupakan putri dari Hashim Djojohadikusumo dan Anie Hashim Djojohadikusumo. Keluarganya memiliki sejarah panjang dalam dunia politik dan ekonomi Indonesia.
Kakek buyutnya, Raden Mas Margono Djojohadikusumo, dikenal sebagai pendiri Bank Negara Indonesia (BNI). Pamannya, Prabowo Subianto, kini menjabat sebagai presiden Indonesia ke-8. Pada 2014, Rahayu menikah dengan Harwendro Aditya Dewanto dan dikaruniai dua anak.
Sara bersekolah di SD Tarakanita II sebelum melanjutkan ke United World College of South East Asia (Singapura) dan Collège du Léman (Swiss). Pendidikan tingginya ia tempuh di University of Virginia, Amerika Serikat.
Karier profesional Rahayu Saraswati dimulai pada 2008 sebagai direktur PT Arsari Duta Semesta. Pada tahun yang sama, ia juga menjabat sebagai komisaris PT Arsari Putra Indonesia. Pada 2009, dia dipercaya menjadi direktur PT Media Desa Indonesia dan PT Arsari Media Internasional.
Kemudian pada 2010, ia mulai aktif dalam isu sosial sebagai kepala divisi anti perdagangan manusia di Yayasan Wadah Titian Harapan. Pada 2012, ia mendirikan Yayasan Parinama Astha dan menjabat sebagai pendiri sekaligus ketua. Setahun setelahnya, pada 2013, ia menjadi direktur The Legacy Pictures Pte Ltd dan direktur utama PT Bima Sakti Bahari.
Selain karier di bidang bisnis dan sosial, Rahayu Saraswati juga dikenal pernah aktif di dunia hiburan. Ia memulai karier akting melalui trilogi film Merah Putih pada 2009.Selain itu, ia pernah menjadi presenter di beberapa acara televisi, termasuk sebagai co-host program Talk Indonesia dan Hot Indonesia. (UPL)