Simalungun, Sumol - Puluhan masyarakat Nagori Tanjung Saribu, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati, DPRD, dan Inspektorat Kabupaten Simalungun, Senin (06/10/2025). Mereka menuntut agar Pangulu Nagori Tanjung Saribu berinisial JS segera dicopot dari jabatannya, usai diduga berselingkuh dengan salah satu perangkat nagori berinisial LS.
Dalam aksi tersebut, massa menyampaikan kekecewaan atas perilaku tidak terpuji yang dilakukan JS, yang disebut telah melakukan perselingkuhan dengan LS. Dugaan hubungan terlarang itu bahkan telah dibuktikan melalui surat perdamaian tertanggal 6 Juni 2025.
Orator aksi menegaskan bahwa perbuatan JS telah diketahui luas oleh masyarakat dan menimbulkan keresahan sosial di Nagori Tanjung Saribu. Warga menilai perbuatan tersebut telah mencederai moral, etika, serta kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah nagori.
Massa juga menilai tindakan JS melanggar Undang-Undang Desa, khususnya Pasal 26 ayat (4) huruf C tentang kewajiban memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat desa, serta huruf M mengenai pembinaan dan pelestarian nilai sosial budaya masyarakat desa. Selain itu, mereka menyebut JS melanggar Pasal 29 huruf E karena melakukan tindakan yang meresahkan masyarakat.
Melalui pernyataan sikap, warga meminta Bupati Simalungun segera mencopot JS dari jabatannya. Mereka juga mendesak Inspektorat dan Dinas PMPN untuk melakukan pemeriksaan mendalam terhadap dugaan pelanggaran disiplin dan etika, serta meminta agar pemerintah kabupaten menugaskan pejabat sementara guna menjaga stabilitas pemerintahan nagori.
Kepala Inspektorat Kabupaten Simalungun, Roganda Sihombing, yang hadir menemui massa aksi, menyatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti laporan masyarakat tersebut.
“Kami akan menindaklanjuti persoalan ini sesuai mekanisme yang berlaku dan mendukung langkah masyarakat menuju pemerintahan yang bersih,” ujar Roganda.
Aksi berlangsung dengan tertib hingga massa membubarkan diri usai menyampaikan aspirasi. (DHO)