SumutOnline Advertise

BPK Wilayah II Gala Premiere 4 Film, “Deru Mesin” Buat Penonton Mewek


Medan, Sumol - Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah II meluncurkan empat film kebudayaan melestarikan budaya di Sumatera Utara dan menarik minat Gen-Z. Gala Premier Empat Film produksi anak-anak Sumatera Utara yang digelar di CGV Focal Point Ringroad Medan, Sabtu (15/11/2025) mendapat apresiasi serius penonton.

Keempat film yang ditayangkan, Dendang Rindu produksi CV Rabana Production, Ketoprak Dor Reborn produksi CV Nano Production, Deru Mesin produksi CV Deli Geist Pro dan produksi PT Lumintu Citra Nusantara.

“Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah II secara inovatif memanfaatkan media film sebagai sarana utama untuk melestarikan kekayaan budaya di Sumatera Utara. Inisiatif ini bertujuan untuk menghidupkan kembali nilai-nilai kebudayaan yang ada di provinsi tersebut, menjadikannya relevan bagi masyarakat luas,”kata Kepala BPK Wilayah II, Sukrononedi.

Ide pembuatan film kebudayaan, tambahnya merupakan strategi efektif menarik minat generasi muda apalagi yang aktif dalam komunitas. Ia berharap film-film ini dapat meningkatkan pemahaman mereka terhadap warisan budaya, sekaligus menjadi jembatan antara tradisi dan modernitas.

“Program ini akan terus dikembangkan, bahkan dengan rencana pemutaran melalui mobil bioskop keliling untuk menjangkau lebih banyak audiens di berbagai pelosok daerah,”tambahnya.

Deru Mesin, Kisah Bang Ucok Abang Beca BSA Siantar

Film semi documenter Deru Mesin dengan sutradara Ade Indra Sani yang menceritakan perjuangan keras Bang Ucok, pemilik dan penarik beca BSA (Birmingham Small Arms) yang menjadi ikonnya kota Pematangsiantar. Diperankan langsung Bang Ucok, istri dan anak-anaknya membuat mewek para penonton. Bang Ucok adalah satu dari puluhan abang beca BSA yang kini posisinya makin terpinggirkan akibat jenis transportasi lainnya.

“Sumpah, nangis aku tadi nontonnya,” kata Susan, salah satu penonton.

Suasana semakin meriah ketika Bang Ucok dan keluarganya sebagai tokoh sentral dalam film dihadirkan usai film ditayangkan.

“Macam artis pulak kami ini,”kata bang Ucok karena banyak penonton yang meminta foto bareng.

Film ini ditonton Komunitas Film, anak-anak Gen-Z, para seniman, budayawan dan komunitas lainnya.

Program pembuatan film kebudayaan ini dirancang untuk terus berkelanjutan dan menjangkau khalayak yang lebih luas. BPK Wilayah II berencana menggandeng instansi terkait serta pelaku seni lokal di Sumatera Utara. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkaya konten dan kualitas produksi film di masa mendatang. Untuk anda yang belum sempat menonton, follow ig @bpkwil2. (YP)
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال