Jakarta, Sumol - Kecewa karena 5 tuntutan mereka tak ditanggapi serius, supporter Ultras Garuda menggeruduk dan menyegel kantor PSSI di GBK Arena dan meneriakkan tuntutan revolusi total PSSI dan meminta Erick Tohir dan Arya Sinulingga mundur dari posisinya. Demonstrasi yang berlangsung Jumat (14/11/2025) sore, menjadi salah satu protes suporter terbesar setelah kegagalan Timnas Indonesia di level internasional.
Sepanjang perjalanan dari Jalan Gerbang Pemuda menuju GBK Arena, Ultras Garuda bernyanyi sambil berulang kali meneriakkan tuntutan “Revolusi Total PSSI”. Dalam spanduk yang mereka bentangkan, salah satu tuntutan paling keras adalah desakan kepada Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk mundur dari jabatannya.
“Hari ini kami menuntut Erick Out! Silakan keluar dan angkat kaki!! PSSI harus bertanggung jawab, Arya Out!” kata seorang juru bicara demonstran.
Mereka juga menyegel kantor PSSI. Ultras Garuda menyatakan kekecewaan yang mendalam atas kegagalan timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026. Ultras Garuda juga menyikapi keputusan PSSI mendepak Patrick Kluivert usai timnas Indonesia gugur.
Aksi besar Ultras Garuda ini muncul tak lama setelah Timnas Indonesia dipastikan gagal lolos ke Piala Dunia 2026. Selain menuntut pertanggungjawaban PSSI, mereka juga menyoroti keputusan federasi menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih.
Sebelumnya, Ultras Garuda telah bertemu langsung dengan Erick Thohir untuk menyampaikan lima tuntutan resmi. Mereka menegaskan PSSI harus memenuhi tuntutan tersebut dalam waktu lima hari. Kelima poin itu adalah manajemen timnas yang profesional, road map PSSI, proses rekrutmen pelatih yang transparan dan profesional, pembinaan usia dini yang konsisten dan terintegrasi, dan peran suporter.
Namun hingga tenggat waktu berlalu, tuntutan itu belum juga dipenuhi. Hal tersebut memicu Ultras Garuda melakukan aksi lanjutan dengan mendatangi GBK Arena. Aksi dengan membawa banyak spanduk besar, cat semprot, kembang api, hingga flare viral. (UPL)


