Medan, Sumol - Jumlah korban tewas akibat longsor dan banjir di wilayah Sumatera Utara (Sumut) masih terus bertambah. Berdasarkan data Polda Sumut, hingga Jumat (28/11/2025), jumlah korban yang tewas sebanyak 62 orang, dengan angka terbanyak berasal dari Kota Sibolga, yaitu 33 orang. Sedangkan korban hilang mencapai 65 orang.
“Untuk korban keseluruhan sebanyak 222 orang, 13 orang luka berat, 82 orang luka ringan dalam bencana banjir, longor dan bandang di 12 kabupaten/kota.” ujar Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan, Jumat (28/11/2025).
“Diantaranya, dari Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Nias, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kota Padangsidimpuan, Kota Sibolga dan Kabupaten Langkat,” jelasnya.
Tapanuli Tengah empat orang, Tapanuli Selatan 18 orang, Humbahas dua orang, Pakpak Bharat dua orang, Padangsidimpuan satu orang, Nias Selatan satu orang, dan Binjai satu orang.
Upaya pemulihan lain juga dilakukan. Polda Sumut mengerahkan kendaraan communication mobile (comob) guna menyediakan jaringan wifi gratis bagi para korban banjir di Tapanuli Tengah. Layanan ini diberikan untuk memudahkan para penyintas berkomunikasi dengan keluarga mereka, mengingat banyak jaringan telekomunikasi yang terdampak bencana.
Bencana alam yang terjadi di pekan terakhir bulan November 2025 ini tercatat sebagai bencana paling tragis di Sumatera Utara. Pemerintah Provinsi menetapkan bencana ini sebagai Darurat Bencana. (YP)

