SumutOnline Advertise

IHSG Menguat di Tengah Volatilitas Tinggi


Jakarta, Sumol - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di awal perdagangan hari ini, Kamis (16/10/2025). Net sell asing tercatat sebesar Rp1,43 triliun. Saham yang paling banyak dijual asing Sampai Rabu kemarin adalah BBRI, BMRI, BRMS, BBCA, dan ARCI.

Dari pantauan di Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG dibuka naik 0,39 persen ke level 8.064. Rabu (15/10/2025) kemarin, IHSG ditutup turun 0,19 persen ke level 8.051,18, disertai aliran keluar modal asing yang cukup signifikan.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, pamer kinerja pasar modal dan pasar keuangan menunjukan tren positif. Bahkan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat rekor.

"Kita lihat IHSG mencapai all time high, jadi tinggi di atas 8.000," ujar Menko Airlangga dalam acara Setahun Prabowo-Gibran, di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (16/10/2025).

Lebih lanjut, dia mengatakan pasar modal juga menunjukkan kinerja baik hal itu terlihat dari cadangan devisa yang berada di posisi USD 157 miliar pada Maret 2025, dengan mencapai posisi tertinggi sepanjang sejarah.

"Indonesia untuk pertama kali meluncurkan bullion bank, pada saat diluncurkan kita liat bahwa indeks harga emas itu masih di angka 2.000-an dolar AS per troy ons, dan per hari ini, dari Februari sampai Oktober, harga emas mencapai 4.000 dolar AS per troy ons. Jadi sudah naik yang cukup besar," kata dia.

Dalam mendorong likuiditas, kata eks Ketum Partai Golkar itu, pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu), telah menggelontorkan dana Rp200 triliun ke 5 bank Himbara (Himpunan Bank Pelat Merah). Langkah tersebut memaksa perbankan menurunkan cost of fund.

"Pemerintah telah menjalankan hapus tagih utang sektor UMKM. Ini adalah persoalan lama, lebih dari 20 tahun. Mereka yang tidak mampu bayar utang, karena gempa bumi, banjir dan yang lainnya, bisa dihapuskan (utang). Agar bisa kembali berkegiatan ekonomi," tuturnya. (UPL)
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال