Langkat, Sumol - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Langkat, Sumatera Utara tiga hari terakhir menyebabkan sejumlah kecamatan terendam banjir. Banjir mulai menggenangi Kecamatan Pangkalan Brandan, Tanjung Pura, Gebang, Babalan, Brandan Barat, Pangkalan Susu, dan Besitang, Rabu (26/11/2025). Tidak hanya menyebabkan ratusan rumah terendam air, merusak sawah dan rumah roboh tetapi juga melumpuhkan Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) jalur Medan menuju Aceh.
Salah satu ruas jalan yang terendam terdapat di Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat. Banjir juga merendam Jalinsum di Desa Halaban, Kecamatan Besitang. Sepanjang 100 meter badan jalan terendam air.
“Ini banjir terparah yang pernah dialami, di Bukit Mas air tingginya sampai 1 meter di jalan.Jadi banyak yang balik kanan, sebagian berhenti berharap air surut. Kalau truk-tru banyak juga yang berani karena tinggi bannya,”kata Burhanuddin, warga Bukit Mas.
Sementara itu, di Kelurahan Tangkahan Durian, Kecamatan Brandan Barat, jalan lintas kembali terendam banjir setinggi 80 sentimeter dengan arus yang cukup deras.
Intensitas hujan tinggi yang terjadi secara terus-menerus menyebabkan bangunan roboh, banjir, hingga pohon tumbang di beberapa kecamatan. Polres Langkat dan polsek jajaran bergerak cepat melakukan penanganan, evakuasi warga, serta pengaturan arus lalu lintas untuk meminimalisir dampak bencana.
Di Kecamatan Babalan, satu unit bangunan tua peninggalan masa Belanda yang selama ini dijadikan gudang ikan roboh. Kerugian material ditaksir mencapai Rp60 juta.
Hujan lebat juga menyebabkan meluapnya Sungai Siur di Kecamatan Pangkalan Susu. Desa Sei Siur menjadi salah satu wilayah terparah, dengan banjir setinggi 60 cm yang mengganggu arus lalu lintas.
Di Dusun I Batu Tangkul, Desa Alur Cempedak, sekitar 10 rumah dievakuasi, sementara sejumlah rumah di Kelurahan Beras Basah dan Kelurahan Bukit Jengkol terendam hingga 1 meter.
Personel dari Polsek Pangkalan Susu, Pos AL, Koramil 15, Pertamina, dan warga turun bersama mengevakuasi warga terdampak. Hingga siang hari, hujan masih turun dan sebagian wilayah mengalami pemadaman listrik.
Sementara itu, di Kecamatan Padang Tualang, banjir juga melanda sejumlah desa. Desa Buluh Telang menjadi wilayah paling terdampak dengan total 266 rumah tergenang, disusul Desa Serapuh ABC dan Desa Kwala Pesilam.
Banjir juga merendam Rumah Tahanan Pangkalan Brandan dan membuat 400 an tahanan dievakuasi ke tempat lebih aman. (IZR)

